Pengelola Pasar di Banda Aceh Nobatkan Aminullah Tokoh Pemberantas Rentenir

Avatar

Sukses Bersihkan Rentenir di Banda Aceh

BandaAceh – Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SE.Ak MM mendapatkan apresiasi dan piagam penghargaan sebagai Tokoh Pemberantas Rentenir dari pengelola pasar di Kota Banda Aceh.

Yang diberikan oleh Kepala Pelaksanaan Operasional Pasar Al Mahirah Lamdingin Rizky Fahlevi, Kepala Pelaksanaan Operasional Pasar Atjeh Drs Akhyar MSi dan Kepala Pelaksanaan Operasional Pasar Seutui Tony Eliyandi. 

Apresiasi dan piagam penghargaan tersebut diperoleh Wali Kota Aminullah karena telah sukses dalam membersihkan rentenir di Kota Banda Aceh melalui berbagai kebijakan yang dibutuhkan oleh pedagang pasar dalam memberikan akses pembiayaan atau pinjaman modal kerja dengan prinsip syariah yang dilakukan oleh LKMS Mahirah Muamalah. 

Dalam hal ini, Rizky Fahlevi mengatakan berkat Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menghadirkan akses peminjaman modal di Mahirah Muamalah telah menyelamatkan para pedagang di Pasar Al Mahirah dari jeratan rentenir. 

“Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Wali Kota Aminullah karena telah menghadirkan peminjaman modal yang berbasis syariah ini, sehingga pedagang benar-benar sangat terbantu,” katanya.

Ia menambahkan, di Pasar Al Mahirah sendiri tidak dibenarkan untuk pelaku rentenir masuk ke dalam pasar tersebut sejak resmi beroperasi sebagaimana arahan dan intruksi dari Wali Kota Aminullah.

Ditempat terpisah Direktur Utama LKMS Mahirah Muamalah, T Hanansyah mengatakan kehadiran Mahirah Muamalah ini sangat antusias disambut oleh pedagang, karena Mahirah Muamalah bukan hanya sebagai bisnis saja namun memberikan edukasi untuk para pedagang supaya dapat mengajukan peminjaman modal jika benar-benar dibutuhkan saja, sehingga pengelolaan keuangan mereka jadi lebih baik. 

“Antusias pedagang cukup banyak karena pola peminjaman di Mahirah Muamalah berbeda dengan perbankan. Saat ini secara normatif di Pasar Atjeh ada sekitar 300 pedagang yang melakukan peminjaman di Mahirah Muamalah karena kita memang ada pusat cabang di MPP, di Pasar Al Mahirah Lamdingin kurang lebihnya ada 150 pedagang dan Pasar Seutui ada sepuluh orang,” kata Hanan. 

Hanan menambahkan pedagang yang melakukan peminjaman di Mahirah Muamalah mendapatkan benefit berupa keberkahan dalam nilai syariah karena berbisnis dengan Mahirah Muamalah dan ada prinsip adil, transparan serta benar-benar murah sehingga para pedagang dapat terbantu.

Hal tersebut dirasakan oleh Winda Yusefa salah seorang pedagang baju di Pasar Atjeh mengatakan, kehadiran Mahirah Muamalah dapat membantu dan terbebas dari rentenir.

“Saya merasa Mahirah Muamalah sangat membantu usaha saya di Pasar Aceh, sekarangkan pembeli lagi sepi sehingga kadang kita ada perlu untuk penambahan modal jadi sangat terbantu. Proses peminjamannya pun tidak telalu lama. Dulu sempat meminjam ke orang yang bisa dibilang kayak rentenir gitulah, pinjaman diberikan dengan cepat namun saya harus membayar dengan nilai hampir mencapai dua kali lipat dari nilai pinjaman, namun sejak adanya Mahirah Muamalah saya merasa sangat terbantu, proses pinjaman cepat, tidak membebani peminjam dan saya jadi terbebas dari aktifitas ribawi,” katanya.