Milad Magister Akuntansi Ke XX Penuh Khidmat

Aminullah Apresiasi Alumni atas Kontribusi dan Dukungan Selama Masa Tugas Wali Kota

Banda Aceh – Milad Magister Akuntansi ke XX yang berlangsung di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK), Minggu (14/08) malam, berlangsung penuh khidmat.

Acara diawali dengan jamuan makan malam bersama, seremonial dan penyerahan penghargaan kepada dosen dan alumni berprestasi dan berkontribusi terhadap jurusan dan masyarakat umumnya.

Turut hadir Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan.,IPU dan Wakil Rektor II USK Prof. Dr. Marwan, S.Si., M.Si, Dekan Dr. Faisal, S.E., M.Si, MA dan wakil Dekan II FEB Murkhana, S.E.,MBA, serta para profesor dan Doktor civitas akademika.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si. mengapresiasi acara milad digelar sebagai wujud untuk peningkatan kualitas dan kebersamaan.

Dirinya juga mengapresiasi jurusan akuntansi melalui IAA (Ikatan Alumni Akuntansi) USK. Menurutnya, kebersamaan IAA yang diketuai Aminullah Usman kerap memberikan kontribusi dan perhatian tinggi untuk kemajuan fakultas. Diantaranya mendukung penuh pembangunan Masjid Al-Mizan hingga selesai bangun.

Ketua IAA, H Aminullah Usman SE Ak MM pun turut mengucapkan selamat milad kepada jurusan Magister yang kini mencapai usia 20 tahun.

“Semoga lulusannya (alumni) semakin banyak berbuat untuk pembangunan, terus menjaga kualitas, berintegritas dan mampu bersaing di era globalisasi serta mampu menguasai teknologi,” ujarnya.

Ia berharap, para alumni senantiasa memberi ruang kepada alumni muda, agar menyerap alumni lainnya untuk dapat ikut berkontribusi dalam dunia pekerjaan.

Di samping itu, Aminullah juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Alumni fakultas dan USK umumnya atas kontribusi dan dukungan selama masa tugas Wali Kota Banda Aceh.

“Berkat dukungan semua, maka Pemko Banda Aceh dapat meraih seratusan prestasi baik Nasional maupun Internasional. Diantaranya pencapaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia) diangka yang terus membaik, Opini WTP 14 kali secara berturut-turut, pertumbuhan ekonomi yang bangkit, turunnya angka stunting, MPP, pemindahan pasar, dan hadirnya Mahirah Muamalah sebagai modal melawan rentenir,” kata Aminullah.

Sebagai informasi, diketahui IPM Banda Aceh tahun 2018 berada pada angka 84.37, kemudian menjadi 85.07 tahun 2019, lalu menjadi 85,41 pada 2020. Dan pada tahun 2021 Banda Aceh kembali menempati posisi kedua IPM di Indonesia dengan poin 85,71.

Sementara dari segi pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Tercatat pertumbuhan ekonomi Banda Aceh pada 2017 adalah sebesar 3,39%, yang naik menjadi 4.49% pada 2018. Lalu turun sedikit menjadi 4,13% tahun 2019, dan sempat berada pada angka -3,29% tahun 2020 karena dampak pandemi. Namun di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Banda Aceh kembali bangkit dan mengalami peningkatan sebesar 5,53%.

Adapun perbandingan PDRB, Income Perkapita dalam rentang waktu empat tahun terakhir juga menunjukkan tren positif. Diketahui tahun 2017 Pendapatan per kapita Rp. 64,21 juta per tahun, lalu naik menjadi Rp. 66,46 juta tahun 2018. Tahun 2019 pendapatan per kapita juga naik menjadi Rp.69,24 juta per tahun, 2020 Rp 73,30 juta per tahun, dan di Tahun 2021 Rp 78,16 juta per tahun. Angka ini dinilainya melampaui rata-rata provinsi dan nasional.

Di samping itu, Aminullah juga mendorong perkembangan kaum ibu dan anak-anak. Hal ini pun menempatkan Banda Aceh menjadi kota dengan angka stunting terendah di Aceh, yakni di angka 16,5 persen per Juni 2022.