WSI Siap Bersinergi Bersama Aminullah Kembangkan Organisasi

Avatar

Ernita Dewi: Sosok Aminullah Menjadi Panutan

Banda Aceh – Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh yang juga Ketua DPD PAN Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM menyambut audiensi Ketua Wanita Syarikat Islam (WSI) Banda Aceh, Dr Ernita Dewi SAg MHum beserta Sekretaris Hasni dan Jajaran Wakil Ketua WSI.

Pertemuan berlangsung di aula rapat DPD PAN Kota Banda Aceh, kawasan simpang jam Banda Aceh, Rabu 5 Oktober 2022.

Ketua WSI Banda Aceh Ernita dalam sambutannya mengatakan, maksud dan tujuan kami untuk menjalin silaturahmi sekaligus meminta arahan dan dukungan dari Bapak Aminullah Usman kepada WSI Banda Aceh.

Wanita Syarikat Islam ini adalah organisasi besar di Indonesia, namun baru di Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh, ini adalah organisasi bagi para perempuan yang menjadi bukti bahwa perempuan peduli dan mampu berkontribusi untuk kemajuan Indonesia, Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh. Ujarnya.

“Bagi WSI, sosok Bapak Aminullah Usman ini menjadi panutan dan merupakan tokoh di Provinsi Aceh yang telah berhasil merubah wajah Kota Banda Aceh serta mendukung berbagai program-program perempuan semasa menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh.” Katanya.

Kami ingin menyampaikan, dibawah kepemimpinan kami beserta jajaran saat ini, WSI sedang fokus dalam pengembangan ekonomi kerakyatan khususnya bagi perempuan, namun kami menemukan kendala-kendala yang utama adalah terkait dalam hal pemasaran.

Selain itu, sebagai sosok yang konsen dan berhasil dalam memberantas rentenir, kami juga memohon wejangan Bapak terkait langkah-langkah dan solusi agar WSI juga dapat menerapkan kepada para pengurus dan pelaku usaha ibu-ibu agar jangan pernah berurusan dengan rentenir.

Lebih lanjut Pak, WSI juga siap mendukung dan bersinergi bersama PAN Banda Aceh dibawah kepemimpinan Bapak sebagai Ketua PAN Banda Aceh. Ujar Ernita disambut tepuk tangan jajaran pengurusnya.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua WSI yang juga merupakan seorang Advokat mengatakan, WSI juga sangat konsen dengan pendampingan perempuan korban kekerasan, dan kami berharap Bapak Aminullah dapat membantu kami disitu.

“Di Banda Aceh ini kita masih melihat sangat tinggi angka kekerasan terhadap perempuan, baik yang terdata dan tidak Pak. Dan kita WSI sendiri akan mencoba melakukan pendampingan-pendampingan kepada mereka dengan tentunya adanya dukungan dari Bapak.” Ujarnya.

Sementara itu Aminullah Usman dalam sambutannya sangat mendukung kehadiran WSI di Banda Aceh, Ketua MES Aceh ini menyatakan siap mendukung setiap program WSI.

“Kami akan mendukung setiap program WSI, khususnya dalam bidang ekonomi bagi ibu-ibu pelaku UMKM dan pendampingan kekerasan pada perempuan sebagaimana yang telah disampaikan Ibu Ketua dan Ibu Wakil Ketua tadi.” Kata Aminullah.

Aminullah berharap, WSI dapat meningkatkan peran daripada wanita, terutama sekali dalam meningkatkan ekonomi keluarga, dan juga selalu memberikan bimbingan-bimbingan agar setiap rumah tangga dapat menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah yang tentu akan membantu tujuan dalam keluarga yang Islami.

“Dengan begitu, Insya Allah angka kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana yang disampaikan Ibu Wakil Ketua WSI tadi dapat diturunkan.”

Selaku Ketum MES Aceh, kedepan akan kita buat kerjasama-kerjasama bersama WSI terkait program yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

“Namun tugas utama saya di MES adalah mensyariahkan ekonomi masyarakat dan memasyarakatkan ekonomi syariah, kita selalu dan tak pernah bosan-bosannya untuk mengedukasi masyarakat terkait dampak bahayanya apabila berurusan dengan rentenir.”

Dan saat saya mendapat amanah dari masyarakat memimpin Banda Aceh, itu rentenir selalu kita perangi, mulai dari mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah, yang bertujuan dapat memberikan bantuan modal usaha bagi para pelaku UMKM dengan sistem syariah.

“Dulu, saat kami mendirikan LKMS Mahirah Muamalah, itu kita survei pasar-pasar di Banda Aceh terkait ketergantungan pada rentenir masih diatas 80%, dan setelah lahir LKMS Mahirah Muamalah pada 2018, itu kembali dilakukan survei setiap tahunnya dan hingga akhir masa jabatan saya sebagai Wali Kota Banda Aceh pada Juli 2022, itu rentenir hanya tersisa 2% lagi.” Ungkap Aminullah.

Aminullah mengungkapkan kebencian dirinya pada rentenir, karena rentenir itu melakukan aktivitasnya dengan memiskinkan masyarakat, untuk itu rentenir harus kita bumi hanguskan dari Aceh. Kata Aminullah yang telah melahirkan buku “Ala Aminullah Perangi Rentenir” itu.

Kepada jajaran WSI, Aminullah juga menyampaikan melalui LKMS Mahirah Muamalah ia telah meluncurkan Program Pembiayaan Pemuda Entrepreneur (Propamen) dan Program Pembiayaan bagi Wanita (Promak) yang menyasar kaum emak-emak para pelaku usaha di Gampong-gampong.

Lewat program tersebut, Insya Allah akan dapat membantu emak-emak pelaku ekonomi untuk dapat mendenyutkan ekonomi rumah tangga apabila benar-benar dipakai untuk mengembangkan usahanya.

Sebagaimana yang diketahui publik, dibawah kepemimpinan Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM, ekonomi Banda Aceh yang minus 3% lebih pada tahun 2020 mampu tumbuh menjadi 5.53 persen walau dalam tekanan kondisi Pandemi Covid-19 saat itu. Ia juga mampu naikkan income perkapita masyarakat Banda Aceh dari sebelumnya pada tahun 2017 Rp62 juta naik menjadi Rp69,24 juta per tahun pada 2019, lalu kembali naik di tahun 2020 Rp73,30 juta per tahun, dan kembali melejit di tahun 2021 hingga Rp78,16 juta per tahun.

Lalu, angka kemiskinan Banda Aceh tahun 2016 sebelum Aminullah menjadi Wali Kota yakni 12 persen turun menjadi 7,61 persen di tahun 2021, Banda Aceh juga merupakan zona hijau kemiskinan, sementara Aceh di atas 15 persen dan termiskin di Sumatera.

Aminullah juga berhasil mengantarkan Banda Aceh sebagai daerah yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terbaik kedua di Indonesia dimana 85,71 persen tahun 2021, sementara rata-rata Indonesia 72 persen.

Di bidang UMKM, Aminullah mampu meningkatkan pertumbuhannya, dari 8255 UMKM pada tahun 2017 dan menembus angka 17.300 UMKM di akhir dirinya menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh pada Juli 2022.

Dan yang tidak dapat dipungkiri, sebagai seorang ekonom teruji, Aminullah juga sukses memajukan BPD (Bank Aceh Syariah) saat ini, dari aset Rp.660 M pada tahun 2000 menjadi Rp.13 T di tahun 2010,  dan saat akhir masa jabatannya dapat menjadi BANK yang sehat serta mampu memberi kontribusi besar dalam Pembangunan Aceh.