KaPPAh Buka Peluang Kerjasama Sosial dan Kemanusiaan dengan Komunitas Perempuan Malaysia

Avatar

Banda Aceh – Kedatangan para ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Perempuaan Bidadari Lahad Datu Negeri Sabah Malaysia ke Aceh disambut oleh para Pengurus Komunitas Perempuan Peduli Aceh (KaPPAh) di terminal kedatangan internasional, Bandara Sultan Iskandramuda Blang Bintang Aceh Besar, Rabu (22/2).

Kunjungan Rombongan Komunitas Perempuaan Negeri Sabah Malaysia yang berjumlah 12 orang berkunjung ke Aceh selain untuk tujuan wisata, juga dimaksudkan untuk melakukan pertemuaan dengan Komunitas Perempuan Peduli Aceh (KaPPAh Aceh) untuk melakukan sharing program kegiatan sosial kemanusiaan di Aceh. 

Hal ini disampaikan oleh Nurlaila Ketua Umum KaPPAH Aceh kepada awak media usai pertemuan formal dengan tamu dari Negeri Sabah Malaysia tersebut, di Banda Aceh, Sabtu (25/2).

“Selama ini kami telah intens membangun komunikasi dengan ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Bidadari dari Negeri Sabah ini, sesuai dengan komitmen mereka akan berkunjung ke Aceh dan  saat ini sudah beberapa hari berada di Banda Aceh”, jelas aktifis kemanusian yang akrab disapa dengan panggilan Kak Ela.

“Kita sudah melakukan diskusi dan sherring informasi tentang aktifitas KaPPAh Aceh selama ini dalam bidang sosial, kemanusiaan, pemberdayaandan perlindungan ibu dan anak, mereka menyambut baik dan berkomitmen untuk mengalang kerjasama dengan KaPPAh Aceh guna membantu dan mendonasikan program-program tersebut kedepan”, imbuh Ela penuh semangat.

Sementara itu, Hajjah Nurhalinah Ketua Komunitas Perempuan Bidadari Lahad Datu Negeri Sabah Malaysia menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan KaPPAh Aceh dalam program sosial kemanusian di Aceh. “Kami kagum dan apresiasi terhadap para perempuan-perempuan tangguh Aceh yang sangat peduli pada lingkungannya dengan turun langsung dan membantu saudara-saudara yang kurang beruntung”, jelas wanita yang berprofesi sebagai pengacara di Malaysia.

Hajjah Nurhalinah menambahkan, “Awalnya kita dapat informasi keberadaan KaPPAh Aceh ini dari media online, tentu kami sangat tertari dengan program kerja KaPPAh, jadi saat ini kita sudah bertemu dan mendengar langsung paparannya. Kami menyambut baik dan berkomitmen untuk kerjasama untuk membatu mendonasikan program tersebu”, ini bagiaan dari membina hubungan persaudaran yang lebih akrab dengan Indonesia, khususnya di Aceh sebagai komunitas negeri serumpun’, ujarnya dalam dialek melayu.

Pertemuan antara Komunitas Perempuaan Bidadari Lahad Datu Negeri Sabah Malaysia dengan Pengurus Komunitas Perempuan Peduli Aceh yang berlangsung sangat akrab tersebut, juga dihadiri Pendiri KaPPAh Aceh Yusri, VE, ST, Yety Nurhayati Ketua Dewan Pengawas, Sekeretaris Umum Ken Endah Yustiarini, SH, Cut Farah Nazla Bendum KaPPAh dan pengurus lainnya.