Cara Aminullah Bangkitkan UMKM di Banda Aceh

Avatar

Banda Aceh – Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Banda Aceh memang mengalami pertumbuhan pesat saat Aminullah Usman menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh periode 2017-2022.

Sebagaimana data dari dinas terkait pada tahun 2017 jumlah UMKM di Banda Aceh 8.255 unit. Meskipun diterpa badai pandemi, data menunjukkan UMKM tetap tumbuh subur di tahun 2021 mencapai 16.970 unit, dan hingga masa jabatan Aminullah berakhir di tahun 2022, angka tersebut berhasil menembus 17.300 UMKM.

Aminullah pun membeberkan cara bagaimana dirinya mampu membangkitkan UMKM di Banda Aceh. “Sejak awal dilantik kami sudah bertekad menekan angka kemiskinan dan berhasil menjadi 7,14 persen dengan IPM 85,71 persen. Dan fokus dalam pemberdayaan SDM khususnya peningkatan sektor pelaku UMKM,” katanya kepada media, Kamis (2/3/2023) dari kantor DPD PAN.

Langkah pertama yang ia lakukan, ungkapnya, yakni dengan mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah. Selain tujuan utama sebagai cambuk bagi rentenir di Banda Aceh, hadirnya Mahirah mampu memberi kemudahan usaha bagi pedagang-pedagang kecil.

Di samping itu, Pemko di tangan Aminullah gencar menggelar seminar enterpreneur dan pelatihan skill bagi pelaku UMKM. “Kita genjot itu pelatihan bagi mereka yang punya usaha rumahan (home madel), anak-anak muda yang baru terjun ke dunia usaha, dan yang terkendala pemasaran itu kita ikut bantu pasarkan juga,” katanya.

Tak hanya itu, para pelaku UMKM juga kerap diberi ruang publik. Seperti Car Free Day (CFD) saban minggu di Jalan Tgk Daud Beureueh, dalam berbagai kegiatan atau event Pemko pun UMKM punya lapak khusus di dalamnya.

Selanjutnya, kesuksesan Aminullah dalam merelokasi pasar Peunayong ke Al Mahirah Lamdingin atas dukungan semua pihak juga terdapat perhatian serius dari pemko pada masanya. Pasar yang menjadi pengembangan Banda Aceh itu tumbuh pesat menciptakan ruang bagi pelaku usaha yakni rumah Kreatif UMKM.

Kemudian, Era Aminullah juga dinilai sebagai tanda kebangkitan UMKM. Di mana Pemko saat itu sangat fokus mendidik pelaku usaha menjalankan usahanya berbasis teknologi atau online.

“Kami rasa tak pernah ada kata cukup dalam membantu pelaku UMKM ini. Sektor wisata kita kuatkan ya tentu agar para pelaku usaha kecil juga kena imbasnya. Alat usaha pun modal gratis juga terpampang dalam catatan digital,” ungkapnya.

Hingga tak lagi menjabat, Aminullah pun tak surut tekad dalam memperdulikan para pelaku UMKM di Banda Aceh, bahkan di daerah-daerah lain di Aceh.

“Saya manfaatkan setiap momen dalam keseharian saya ketika hendak berkunjung ke berbagai daerah di Aceh. Setiap pedagang kecil yang berjumpa, dagangannya selalu saya promosikan dalam berbagai media sosial,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Mahirah Muamalah tak hanya memberikan perubahan terhadap tumbuh kembangnya UMKM dengan mempermudah pelaku usaha untuk mendapatkan modal, tapi juga turut memerangi rentenir. Hal ini dibuktikan tersisa 2 persen pedagang di Desember 2020 yang masih bergantung terhadap rentenir. Padahal pada 2018 jumlah pedagang yang tergantung rentenir mencapai 80 persen.