BANDA ACEH – Ribuan masyarakat menghadiri Maulid Raya Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemko Banda Aceh di Lapangan Blang Padang, Senin, 24 November 2025.
Gerimis yang turun pagi menjelang siang, tak menyurutkan antusiasme hadirin dan tamu undangan untuk berhadir. Terlebih, sebagai penceramah maulid, hadir langsung Ustaz Derry Sulaiman dari Jakarta.
Acara yang juga menjadi pembuka Festival Gayain tersebut, dimulai dengan penyerahan santunan kepada 250 anak yatim oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah.
Mengawali sambutannya, Illiza mengucapkan selamat datang kepada Ustaz Dery Sulaiman. “Alhamdulillah ustaz kembali bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Kota Banda Aceh yang insyaallah akan memberikan tausiyah yang menginspirasi kita semua.”
Menurutnya, perayaan maulid nabi bagi masyarakat Aceh adalah momen yang sangat istimewa. “Bukan hanya ritual seremonial, melainkan tradisi keagamaan yang melekat kuat dalam budaya dan jiwa masyarakat,” ujar Illiza.
“Dari lantunan liké, zikir, dan selawat, hingga idangan maulid, perayaan ini adalah bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, yang diekspresikan dalam wajah budaya, gotong royong, rasa syukur, serta nilai identitas kita,” ujarnya lagi.
Tahun ini, Parade Idang Meulapeh dan Lomba Hidangan Maulid diikuti oleh sembilan kecamatan dan melibatkan sembilan puluh gampong. “Idang-idang ini bukan hanya sajian makanan. Di dalamnya ada nilai kekompakan, kreativitas, persatuan, dan rasa syukur.”
Dan tahun ini, perayaan maulid semakin bermakna karena dirangkai dengan Festival Gayain (Gerakan Kebudayaan Indonesia) yang memberi nafas baru bagi tradisi Aceh. “Dengan tema ‘Maulid sebagai Spirit Kolaborasi untuk Banda Aceh yang Islami dan Berbudaya’, menjadikannya relevan, tertib, dan kreatif, tanpa kehilangan nilai islaminya.”
Festival Gayain turut menjadi pembelajaran bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi amanah yang harus terus dihidupkan. “Tradisi yang kita rawat ini adalah identitas kita. Ia membentuk karakter masyarakat, memperkuat keislaman Aceh, serta menjadi jembatan yang menyatukan generasi muda dengan nilai leluhur,” ujarnya.
“Dan sebagai Kota Kolaborasi, Banda Aceh akan terus memberi ruang bagi budaya, agama, dan komunitas untuk bergerak bersama merawat tradisi secara kreatif dan penuh kebersamaan,” sebut Illiza.
Terakhir, wali kota mengajak semua pihak untuk menjadikan peringatan maulid nabi sebagai cermin untuk merenungi kembali sifat-sifat Rasulullah SAW. “Beliau adalah teladan dalam akhlak, dalam kesabaran, dalam kelembutan, dan dalam keberanian memperjuangkan kebenaran.”
“Semoga peringatan ini membuat kita semakin dekat dengan akhlak Rasul, semakin lembut dalam hati, semakin kuat dalam iman, dan semakin teguh dalam merawat budaya dan nilai yang kita warisi,” ujar Illiza.
Selanjutnya, acara diisi dengan ceramah agama dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Derry Sulaiman, seorang pendakwah dan musisi yang dulunya dikenal sebagai gitaris salah satu band metal kondang di Indonesia. Acara ditutup dengan kenduri maulid dengan menu Idang Meulapeh dan Kuah Beulangong. (*)






