Mualem Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Jembatan Bailey Teupin Mane dan Pos Pengungsian di Bireuen

Avatar

BIREUEN – Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (Mualem) mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung sejumlah titik terdampak bencana di Kabupaten Bireuen, Minggu, 7/12. Presiden, Gubernur dan rombongan terbang menggunakan helikopter dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju lokasi terdampak sebagai bagian dari percepatan penanganan dampak banjir besar yang melanda Aceh.

Titik pertama yang dikunjungi adalah lokasi pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, salah satu ruas vital jalur Bireuen–Takengon yang terputus akibat banjir dan derasnya arus sungai. Dengan bentang 30 meter, jembatan darurat ini menjadi jalur utama untuk memulihkan konektivitas Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo bersama Mualem langsung meninjau aktivitas pembangunan di tepi aliran sungai. Kepala Negara menyaksikan kerja alat berat yang memperkuat oprit jembatan serta mendengarkan laporan teknis dari tim TNI, PUPR, dan pemerintah daerah.

“Ini salah satu jembatan Bailey yang sedang dikerjakan. Mereka kerja terus. Diharapkan satu minggu sudah bisa dibuka. Dari sini kita akan terus membuka tiga jembatan lagi menuju Bener Meriah dan Takengon,” ujar Presiden.

Presiden menegaskan pemerintah mengerahkan seluruh kekuatan untuk mempercepat pemulihan akses logistik dan mobilitas masyarakat.

Di lokasi, Presiden juga menerima laporan mengenai jebolnya sejumlah bendungan dan rusaknya area persawahan warga. Ia memastikan negara hadir untuk memulihkan kembali kondisi tersebut.

“Bendungan-bendungan banyak yang jebol. PU akan segera memperbaiki. Sawah-sawah yang rusak juga akan direhabilitasi. Petani tidak usah khawatir. Ini bukan kelalaian, ini keadaan terpaksa, force majeure,” tegas Presiden.

Sebagai langkah percepatan, Presiden Prabowo juga menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan Satuan Tugas Percepatan Perbaikan Infrastruktur untuk membantu PU dan pemerintah daerah. “TNI punya pasukan Zeni dan konstruksi yang kuat,” ujarnya.

Usai meninjau jembatan, Presiden Prabowo bersama Gubernur Aceh bergerak ke lokasi pengungsian di Bireuen. Di tenda utama yang menampung 532 pengungsi dari Dusun Kayee Jato, Presiden menyapa warga satu per satu, mendengarkan keluhan, serta memberikan penguatan moral.

Suasana haru sempat muncul ketika sejumlah pengungsi menangis di hadapan Presiden dan gubernur, menceritakan kondisi rumah dan keluarga. Kepala Negara menenangkan mereka dengan lembut.

Di dapur umum, Presiden memastikan stok pangan aman. Ia berdialog dengan para relawan dan bahkan mencicipi menu siang berupa nasi dan ikan tongkol yang disiapkan untuk pengungsi.

Presiden menegaskan bahwa suplai pangan telah diantisipasi, termasuk pengiriman dari daerah-daerah lain jika diperlukan.

“Pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan masih cukup banyak. Untuk para petani, utang KUR akan dihapus. Ini keadaan darurat, bukan kelalaian,” ungkapnya.

Kehadiran Presiden di Aceh, didampingi Gubernur Muzakir Manaf, menjadi simbol kuat bahwa pemerintah pusat dan daerah bekerja bahu-membahu mempercepat pemulihan.

Presiden menegaskan bahwa pemerintah memastikan seluruh proses rehabilitasi, bantuan kemanusiaan, hingga pemulihan infrastruktur berlangsung cepat, terukur, dan berpihak kepada masyarakat Aceh yang terdampak. []