Oleh: Muhammad Aditia Rizki
Riyanto 2018 menyebutkan bahwa konsep pentahelix, yang memadukan pemerintah, bisnis, akademisi, masyarakat, dan media, telah menjadi landasan penting dalam menggagas inovasi di berbagai sektor. Dalam era ketidakpastian dan perubahan cepat, para ahli merasakan bahwa sinergi antara berbagai pihak ini adalah kunci untuk memajukan perekonomian dan masyarakat.
Konsep pentahelix menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi lintas sektor, yang pada gilirannya memungkinkan lahirnya inovasi yang lebih kuat. Namun, ada satu elemen dalam pentahelix yang bisa mengubah permainan secara signifikan, yaitu “government entrepreneur.”
“Government entrepreneur” adalah istilah yang menggambarkan keterlibatan pemerintah yang proaktif dalam proses inovasi. Ini adalah pemerintah yang bukan hanya regulator atau penyedia layanan, tetapi juga penggerak inovasi dalam ekosistem. Para ahli mendukung gagasan ini, dan dengan alasan yang baik.
Pemerintah sebagai pengusaha aktif dapat mengakselerasi perkembangan teknologi dan inovasi. Mereka dapat memberikan dorongan finansial, insentif, dan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk menggerakkan proyek-proyek inovatif. Selain itu, pemerintah dapat membantu memecahkan hambatan birokrasi dan mempromosikan budaya risiko yang sehat.
Namun, perlu diingat bahwa peran “government entrepreneur” harus dijalankan dengan transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan masyarakat yang kuat. Keseimbangan antara kebijakan pro-inovasi dan perlindungan kepentingan publik sangat penting.
Dengan pemerintah yang menjadi motor inovasi dalam konsep pentahelix, kita dapat mengharapkan solusi yang lebih cepat dan lebih tepat terhadap masalah yang kompleks. Ini adalah pendekatan yang memungkinkan kita untuk lebih adaptif dan tangkas dalam menghadapi perubahan.
Inovasi government entrepreneur melalui konsep pentahelix adalah langkah maju yang cerdas dan strategis. Ini bukan hanya tentang menciptakan lapangan kerja atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan melalui inovasi yang berpusat pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Penulis merupakan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fisip UIN Ar-Raniry Banda Aceh.